6 Alasan Kenapa Generasi Sekarang Harus Tinggal di Apartemen

Makin langkanya tanah terbuka berimbas pada banyak hal, terutama terkait harga. Prospek keuntungan pasti akan dirasakan oleh para pengembang perumahan karena harga cenderung naik tiap tahun. Di sisi lain, hunian vertikal bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin punya tempat tinggal namun punya keterbatasan dana. Ini karena harga hunian vertikal cenderung lebih murah daripada rumah tapak.

Terkhusus untuk kota-kota besar, rumah tapak atau landed house makin jarang dijumpai. Satu alasan yaitu karena pertumbuhan harga tanah sudah terlalu tinggi. Yang jadi masalah, para pendatang dari kota kecil biasanya enggan untuk tinggal di hunian vertikal. Tentunya dengan berbagai alasan, tapi umumnya terkait kebiasaan atau kultur. Pemikiran seperti ini baiknya mulai ditinggalkan dengan beberapa alasan, disajikan oleh Serpong Greenview, apartemen di Tangerang Selatan.

  1. Krisis lahan

Satu alasan pasti kenapa generasi saat ini harus memilih hunia vertikal yaitu ketersediaan lahan yang makin berkurang. Krisis lahan paling sering terjadi di kota besar. Ada efek domino yang muncul akibat lahan yang berkurang drastis. Akan menjadi suatu kemustahilan untuk mendirikan sebuah hunian di kota besar dengan segala kemahalannya. Hunian vertikal bisa menjadi solusi.

  1. Terlalu mahal

Akibat lain dari krisis lahan yang mendera kota besar, secara otomatis berpengaruh pada harga tiap hunian yang makin tak tersentuh. Konsep rumah tapak hanyalah sebuah budaya yang berasal dari kebiasaan. Idealnya, saat berganti lokasi hunian di kota besar, kebiasaan juga harus diubah meski tak semua. Salah satunya dengan memanfaatkan hunian vertikal sebagai rumah tinggal.

  1. Kebutuhan

Jika dibedah lebih lanjut, satu kebutuhan mutlak selain pangan yaitu tempat tinggal. Karena kebutuhan dasar, maka sifatnya wajib dipenuhi. Dengan penghasilan Rp. 5 juta rupiah perbulan, akan terasa mudah beli rumah di kota kecil. Hal yang sama tak akan terjadi di kota besar. Dengan penghasilan serba pas, kebutuhan rumah tinggal hanya bia dipenuhi lewat hunian vertikal.

  1. Pergeseran tren

Berawal dari kebutuhan, lambat laun masyarakat akan sadar bahwa hunian vertikal itu memang diperlukan. Kondisi inilah yang pada tahun-tahun mendatang akan menciptakan sebuah tren sendiri dalam hal memiliki rumah tinggal. Dalam beberapa waktu ke depan, hunian vertikal akan diprediksi bisa menggantikan fungsi rumah tapak sepenuhnya. Terlebih di kota besar.

  1. Fasilitas

Alasan lain kenapa hunian vertikal bisa menjadi tren yaitu terkait fasilitas yang diberikan oleh para pengembang. Kondisi seperti ini tidak akan bisa didapat dari rumah tapak, terkecuali perumahan terpadu. Semisal kesehatan, karena hunian vertikal biasanya diisi puluhan keluarga, pengembang kerap menempatkan fasilitas kesehatan pada tiap bangunan vertikal.

  1. Lebih hemat

Hunian vertikal tidak dibangun secara asal, pengelola pasti sudah punya masterplan yang matang terkait hunian yang disediakan. Lokasi strategis merupakan jaminan yang diberikan kebanyakan pengembang. Lokasi akan menentukan banyak hal terkait pengeluaran. Jarak yang dekat otomatis bisa menghemat waktu tempuh sehingga lebih efisien, dan yang terpenting hemat ongkos jalan.