5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Akan Mengambil KPR

Sudah banyak kejadian yang bisa dijadikan contoh saat akan mengambil KPR. Satu contoh umum paling sering terjadi yaitu kredit macet meski baru beberapa kali angsur. Kredit macet, sebuah momok yang biasa dihindari oleh bank dan pengembang sekaligus pembeli. Jika mau dirunut, satu kesalahan sederhana yang bisa memicu kredit macet adalah kurang detailnya pertimbangan yang diambil.

Mengambil KPR tak segampang ketika mencicil motor. Bahkan jika yang diambil hanya motor standar, harganya tak sampai 10% dari harga KPR. Perlakuan berbeda tentu dibutuhkan, meski ujung-ujungnya sama-sama mencicil. Strategi yang tepat dengan melihat kondisi finansial adalah langkah yang harus diambil sebelum mengajukan KPR. Agar kredit tak sampai kredit macet, beberapa kebiasaan harus diubah.

  1. Tidak punya prioritas yang jelas

Konsep hidup yang mengikuti arus harus segera diubah, karena ini tak sesuai dengan prinsip KPR. Setiap pemberi kredit pasti memberikan beban berupa tenggang waktu, untuk KPR misalnya 5-10 tahun. Mengajukan KPR adalah tentang prioritas, maksudnya apakah ditujukan sebagai keinginan atau kebutuhan. Mempunyai hunian adalah kebutuhan, sedang mengambil KPR adalah keinginan.

  1. Tidak mempunyai strategi matang

Hidup itu tak hanya mengalir, perlu strategi khusus agar hidup bisa menjadi bermakna dan penuh kesan. Kebiasaan seperti ini harus diubah jika ingin punya komitmen untuk mengajukan kredit. Dalam hal KPR, strategi yang matang juga diperlukan. Contoh mudah, jika ingin punya rumah lewat KPR saat umur 25 tahun dan lunas umur 35 tahun, maka antara 22-25 tahun harus bisa mengumpulkan modal.

  1. Tidak bisa mengatur keuangan

KPR pasti akan selalu berhubungan dengan kondisi ekonomi rumah tangga. Sebisa mungkin, pisahkan dulu dana yang akan digunakan untuk mengamil KPR. Jangan mengambil dana untuk membiayai KPR dari dana darurat atau dana lain. Rencanakan pos-pos pengeluaran keuangan untuk menjaga stabilnya kondisi finansial keluarga. Pengelolaan keuangan bisa dibilang sebagai langkah awal dalam mengatur ekonomi.

  1. Terlalu banyak berhutang

Satu kebiasaan buruk yang harus dihindari saat ingin mengajukan KPR yaitu hutang. KPR adalah hutang yang diangsur selama sekian waktu. Akan terjadi kerusakan ekomoni jika pada saat yang bersamaan sedang dililit hutang. Kondisi ini akan memberi dampak negatif pada keuangan masa depan. Belum lagi jika nanti anak sudah menginjak usia sekolah, hal seperti ini tak boleh luput dari perhatian.

  1. Tak acuh pada kondisi ekonomi

Satu pengaruh dari luar yang acap kali punya pengaruh pada kredit macet yaitu kondisi ekonomi. Laju keuangan negara yang fluktuatif ditambah meningkatnya harga properti bisa berpengaruh buruk terhadap angsuran bulanan. Situasi ekonomi yang berkembang bisa punya dampak langsung terhadap nasabah. Misal, resesi ekonomi berdampak pada pengurangan karyawan padahal masih punya tanggungan KPR.